
Air kolam yang bening pasti jadi dambaan setiap penghobi Koi, termasuk Paman, kan? Tapi, banyak nih yang karena nggak sabar ingin kolamnya cepat jernih, malah buru-buru menguras habis air lama dan menggantinya dengan air baru.
Kelihatannya sih bagus, tapi ini justru bisa jadi kesalahan besar, lho! Air baru yang masuk ke kolam punya komposisi zat yang berbeda jauh dengan air lama. Mulai dari suhu, pH, KH, GH, sampai kadar oksigen terlarut semuanya bisa berubah drastis.
Koi itu sangat sensitif terhadap perubahan mendadak. Kalau perubahan kualitas air terlalu ekstrem, bisa bikin Koi stres berat, bahkan bisa berujung pada kematian. Kalau memang ingin mengganti air kolam, sebaiknya dilakukan secara bertahap, maksimal 20–25% saja dari total volume air. Ini jauh lebih aman buat Koi kesayangan Paman.
Tapi bukan berarti air kolam nggak perlu diganti sama sekali ya, Paman. Justru penggantian air secara rutin dan bertahap sangat penting. Tujuannya untuk membuang racun-racun yang nggak bisa disaring sempurna, seperti amonia dan nitrit. Kalau dibiarkan menumpuk, zat-zat ini bisa merusak kesehatan ikan dan kualitas air.
Sekarang Paman mungkin bertanya, "Kalau air cuma diganti sedikit-sedikit, kapan kolam bisa bening?"
Jawabannya ada di sistem filtrasi. Air yang jernih itu bukan hasil sering-sering ganti air, tapi karena filter kolam bekerja dengan baik. Jadi, selain rutin ganti air sebagian, Paman juga perlu pastikan sistem filter-nya berjalan optimal.
Kalau Paman masih pemula dalam dunia Koi, eBook Gila Koi bisa jadi panduan seru agar pengalaman merawat Koi jadi lebih mudah dan menyenangkan, lho!